Menghargai perbedaan seksualitas di PINKDOT 2011!
Biarin dibilangin basi banget, tapi saya pengen cerita satu event yang menurut saya luar biasa yang terjadi 18 Juni 2011 lalu di Singapura.
Event itu namanya Pinkdot.
Secara umum, Pinkdot itu perayaan untuk kebebasan mencinta. Kalau membaca tagline dibawah tulisan Pinkdot, kalimat yang tertulis adalah, “supporting the freedom to love.”
Membaca leaflet yang disebarkan saat acara, Pinkdot itu seperti gerakan bersama yang dimotori oleh orang-orang yang peduli terhadap keberagaman preferensi seksual. Begini tulisannya:
“Pinkdot is aimed at building a stronger, more open and inclusiveSingapore. Your presence here today is significant. For one, it raises public awareness about issues faced by LGBT Singaporeans. Two, it sends a signal to LGBT people here that thet are loved and valued inSingapore. Today’s event is 100% legit, legal and family friendly –so have fun, stay safe and be litter-free ”
Selama saya disana, rasanya ingin menangis terharu. Karena banyak sekali cinta yang sangat terasa. Tidak ada kebencian sama sekali. Semua orang berbagi, menyanyi dan tertawa bersama. Sebagian besar orang duduk di tiker piknik. Adayang sambil makan, minum atau kipasan saja (karena panas). Orang-orang yang datang itu beragam tetapi dengan kostum pink. Banyak keluarga yang datang termasuk dengan anak-anaknya. Banyak pasangan muda yang datang dengan anjing atau kucingnya. Senang melihat acara itu karena penuh haru. Saya nggak yakin di Indonesia bisa ada kegiatan yang bisa seterbuka itu.
Para panitia Pinkdot sepertinya juga sudah bersiap dengan adanya orang yang tidak setuju, yang mereka sebut dengan “opposing camp”. Tapi karena acara ini penuh cinta, maka yang ditulis di leafleat adalah
“there are hecklers/demonstrators from ‘opposing camp’. Do not engage or antagonize. However, you may wish to record/ photograph troublemaking acts to aid law enforcers”
Hehe. Lucu ya. Diplomatis tapi kena gitu.
Semua orang yang datang ke Pinkdot harus pakai baju warna pink. Acara yang diadakan di Hong Lim Park itu bertujuan satu, membuat gambar dot besar warna pink lalu difoto dari atas gedung di seberang taman itu. Waktu itu ada sekitar 10,000 orang datang dan membentuk titik yang besaaaaaaaaar sekali. Keren!
Tetapi karena saya bukan warga negara Singapura maka saya nggak bisa masuk kedalam dot itu. Ada satu area khusus di pojok yang memang dijaga untuk para turis atau orang yang bukan Singaporean Residence. Jadilah saya duduk disitu sambil terkesima melihat ribuan orang yang berkumpul jadi satu sambil menyanyi “I want to hold you hand”.
Kalau saja kita semua bisa mengedepankan cinta, melepas stigma buruk bagi orang-orang yang punya preferensi seksual berbeda.
Ayuk bikin yukk…
wonderfull 🙂 ingin ikut juga semisal diberi kesempatan.. Karena cinta memang apa adanya dan tidak bisa dipaksakan apalagi di tentang. Berharap ada gerakan seperti ini di Indonesia..
bener banget. love was indeed in the air …