Facebook punya posisi yang sangat jelas terhadap LGBT, seperti bagaimana sikapnya terhadap ucapan kebencian. Tahun lalu, Facebook, Nike, American Airlines dan General Mills telah menyatakan sikap untuk anti diskriminasi terhadap LGBT di dunia kerja. Facebook juga mendukung keputusan Mahkamah Agung di Amerika untuk pernikahan sejenis. Lalu apakah salah? Tentu tidak. Facebook berbadan hukum Amerika dan mengikuti standar serta Undang undang di Amerika dimana semua hal ini adalah legal.
social media
Keberadaan medium yang dianggap menyatukan itu tidak serta merta membawa dialog yang lebih inklusif. Kita banyak melihat secara konkrit yang terjadi justru sebaliknya. Indonesia dan Pemilu Presiden tahun 2014 adalah salah satu contoh konkrit bahwa adanya Internet malah memperbesar suara terbagi dua dan bahkan berdampak pada hubungan antar pribadi
Tulisan ini dibuat bersama mas Yanuar dan dimuat di The Jakarta Post beberapa waktu lalu. Bisa didownload di: http://www.thejakartapost.com/news/2011/04/30/social-media-civil-society%E2%80%94-citizens-ction.html
4 April 2011, 3-5pm (coffee and tea available from 2.30pm) Welcome, opening remark and introduction by: Professor Jakob Edler, Executive Director, MIOIR, University of Manchester, United Kingdom Ms. Shita Laksmi, Interim Director, HIVOS Southeast Asia Regional Office, Jakarta, Indonesia Today, the Internet and social media like Facebook and Twitter have...
Saya tidak menyangka kalau riset ini mendapatkan respon yang sangat positif. Bisa jadi karena tidak banyak (atau malah tidak ada) riset semacam ini. Idenya datang begitu saja. Saya, yang bekerja di Hivos, punya kebutuhan untuk melihat gejala active citizen di Indonesia untuk pengembangan program Hivos di Asia Tenggara. Karena fokus...