Kenapa Saya Anti FPI
Dua hari lalu, @uradn tanya kenapa saya anti Front Pembela Islam (FPI). Saya belum menjawab dengan baik karena sedang berada di tengah meeting. Tetapi pertanyaan itu membuat saya ingin melihat lagi kenapa saya harus anti FPI.
Saya jelas anti FPI karena kerjanya yang secara terus menerus melakukan kekerasan. Bentuk ancaman dan kekerasannya pun menimpa beragam tempat dari mulai klub-klub malam yang mereka anggap haram sampai ke warung Padang yang buka saat puasa dan bahkan sampai tempat diskusi yang seharusnya aman.
Apakah kalau anti FPI berarti saya tidak mau menjalani kebebasan berasosiasi? Berasosiasi itu adalah hak asasi manusia yang berkondisi (menurut saya). Seperti layaknya kebebasan berekspresi di Deklarasi HAM yang dibatasi oleh kovenan atau kesepakatan di masing-masing negara, saya rasa cukup jelas kenapa FPI tidak pantas meneruskan organisasinya. Kalau asosiai atau kebebasan berkelompok yang terjadi itu membawa rasa takut dan menganggu kemaslahatan umat secara umum, apa kelompok seperti itu masih boleh?
Apakah kalau anti FPI berarti saya bukan Islam sejati? Ah, terlalu sempit kalau berkesimpulan secepat itu dan apa yang mendefinisikan kita Islam sejati atau tidak? Hubungan itu hanya diketahui oleh Tuhan dan kita sendiri. Apakah kalau anti FPI itu pasti bagian dari Jaringan Islam Liberal (JIL)? Ah, terlalu sempit juga kalau mikir seperti itu. Apakah kalau anti FPI itu pasti sama pandangan/sejajar/sepakat banget dengan Ahmadiyah dan Irshad Manji? Ah, nggak juga. Keyakinan itu kompleks dan tidak bisa hanya dibagi dua, kiri dan kanan. Apakah kalau anti pasar pasti berarti sosialis/komunis. Atau kalau bukan sosialis pasti berarti neo liberal. Terlalu gampang dan bodoh bila berpikir sesederhana itu karena kalau buat saya, I am none of the above. My believe is more complex than that.
Sebagai warga negara yang taat bayar pajak, sebagai seorang Ibu yang punya anak dua, saya merasa berhak untuk meneriakkan bahwa saya anti FPI. Saya tidak mau hidup dalam ketakutan, ketakutan bahwa suatu saat nanti saya akan kena dampak dari kekerasan FPI. FPI yang seenaknya pakai nama Islam.
Lalu bagaimana dengan MMI yang kemarin merangsek ke diskusi Irshad Manji? Apakah kalau anti FPI itu berati hanya sebatas FPI. Well, nggak juga. Saya anti FPI dan semua organisasi yang sering melakukan kekerasan. Kalau nama FPI yang disebut karena FPI yang paling sering melakukan kekerasan –berdasarkan laporan media– dan yang paling saya lihat di keseharian saya sebagai warga Jakarta.
Itulah kenapa SAYA ANTI FPI dan saya berharap INDONESIA BEBAS DARI FPI. SELAMANYA.
—
Tulisan tambahan, Juli 2013
Tulisan diatas dibuat tahun 2012. Di bulan Juli 2013, ada insiden kasus bentrokan FPI dengan masyarakat Kendal. FPI memang preman penuh kekerasan.
Tulisan tambahan, 8 Desember 2013:
Kalau melihat di twitter (tidak generalisir di platform lain karena tidak aktif), sebagian orang itu dengan mudah melakukan dikotomi. Pembedaan antara ekstrem satu dengan ekstrem lainnya. Sepertinya, umat Islam di Indonesia itu hanya dua dimensi, yang menjadi bagian dari FPI atau Jaringan Islam Liberal. Padahal, ada banyak gradasi dalam soal kepercayaan.
Saya orang Islam, tetapi saya tidak mau Indonesia menjadi negara Islam. Kenapa? Karena sejatinya Indonesia itu plural. Dan bagaimana kalau kita mau hidup secara sejajar dan bersama tetapi hanya ada satu agama yang dipaksakan secara umum? Apa yang akan terjadi dengan hidup bersama? Garis besar negara ini adalah Konstitusi, UUD 1945 (beserta amandemen-nya). Garis besar hidup pribadi dan spiritual, itu pilihan individu.
Sebenarnya konstruksi soal “hidup bersama” ini sama seperti di industri penyiaran kita. Setelah lebih dari dua dekade kita hidup dalam paham bahwa semua berpusat di Jakarta, Jakarta adalah kota terpenting di Indonesia bahkan jaman dulu kalau mau wawancara televisi harus terbang ke Jakarta, maka hal itu berpengaruh pada bagaimana kita memandang diri sendiri. Dalam riset Hivos-CIPG-Manchester soal dampak ini memperlihatkan banyak mimpi orang yang hidup tidak di Jakarta menjadi sangat “ke Jakarta-Jakarta-an”. Teman saya dulu pernah juga riset soal radio di Indonesia. Isinya juga sama. Banyak radio menjadi sangat “ke Jakarta-Jakarta-an”. Identitas lain jadi seperti tidak penting. Sama seperti agama.
Indonesia bukan negara Islam dan tidak bisa menjadi negara Islam walaupun kita mayoritas beragama Islam. Karena sungguh, Indonesia itu majemuk…
Kemanusiaan. Itu mungkin yang lupa saya letakkan di post ini. Kemanusiaan itu penting diatas segalanya. Bahkan Nabi Muhammad SAW pun menghormati musuhnya dan itu yang membedakan apakah kita orang beradab atau biadab.
haha lucu lu kalo ente pengen bebas tinggal aje di negara amerika atau israel yg terkenal negara setan jadi lu bisa bebas dan lu bisa mabok”n dgn bebas,maksiat juga bebas,dan dugem juga bebas tinggal nunggu kiamat tiba biar lu pada masu API NERAKA dasar kau tlah di butakan dengan yg nama nya dunia.cinta itu sama akhirat jangan cinta ama dunia.kadang gue kesian liat lu, otak lu gak di pake dgn akal sehat kesian bgt si lu
Yang bilang pengen bebas siapa?
Anda pake otak dong..
Memang tempat dugem bisa di blang tempat maksiat,tpi apakah kalian boleh maen hakim sendiri?
Punya akal sehat ga?
dasar BODOH, ndak baca tulisannya yo nyet
Wkwkwk bro, lu orang indonesia bukan? Lu tau artinya bhineka tunggal ika gak? Lu tau ada berapa suka dan agama di indonesia gak? Lu belajar ips dan UUD pas masih kecil gak? Kalo belajar kenapa gedenya goblok gini bro? Lu aja yang pindah ke iraq kalo gabisa menghormati agama lain:)
klub-klub malam yang mereka anggap haram, emang mbak lebih beranggapan tempat semacam itu halal ya?? Ckckck
klub-klub malam yang mereka anggap haram, memang mbak menganggap tempat semacam tersebut halal ya?? Ckckck semoga mbak bukan pecinta klub malam tersebut ya..
Tuh kan, langsung dituduh. Saya tidak setuju dengan cara FPI melakukan kekerasan, merusak, mengancam semua klub klub malam itu. Bukan begitu caranya. Apakah kalau kita tidak sepakat berdasarkan interpretasi kita lalu kita bisa dengan seenaknya datang ke tempat itu lalu obrak-abrik? Itu masalahnya. Jadi, bukan perbedaan ide yang jadi masalah, tetapi bagaimana kita respon.
Kalau beda pendapat, tidak setuju, tidak suka, anggap haram lalu bisa seenaknya menghancurkan? Kacau banget dunia! Buat apa ada polisi, ada DPR, ada pemerintah yang harusnya ikut ngatur?
Saya nggak suka ke klub malam, wong jam 9 saya udah tidur 🙂
Menarik tulisannya,
Orang yang malas berpikir memang terlalu cepat menyimpulkan, kalau anti FPI pasti JIL. Padahal yang kita tolak adalah ideologi kekerasan yang mereka kedepankan.
Padahal seandainya FPI menyiapkan jagonya untuk berdiskusi dan membahasnya perbedaan gagasan dalam keterbukaan, tentu Indonesia akan jauh lebih menyenangkan.
#IndonesiaTanpaKekerasan
Permasalahannya adalah kemudian mereka dibiarkan, seakan-akan benar bahwa kalau tidak setuju trus langsung bisa obrak abrik dengan kekerasan.
Dimensi FPI ini sepertinya lebih kompleks. Mungkin mereka benar adalah preman berjubah yang dibayar untuk menciptakan konflik horisontal. 🙂
Sepakat. FPI barangkali dimensinya lebih kompleks. Motifnya nggak hanya surga dan neraka (hahahaha) alias agama. Tetapi ada tendensi politik dan yang paling rasional adalah ekonomi.
aku stuju dgn mba”
Kita nggak Hidup di ZAMAN nabi lagi’ kita hidup di Zaman modern ”
so smua2nya gak perlu di selesaikan dgn perang,
yg cukup kita perangi cuma setan yg ada di dlm hati, ok”
so saling mnghormati ajah, kita anti FPI bukan brarti kita ngebela kemaksiatan kok,
cuma pasti ada cara yg lbih baik lagi dgn mnyerahkannya kpd pihak yg berwenang,” gak maen hakim sendiri’ apalagi klo gak punya legalitas hukum. !
Sebenarnya jaman modern atau tidak, kekerasan bukanlah sesuatu yang saya rekomedasikan. Satu hal yang saya ingin beritahu adalah: perbedaan selalu terjadi, yang perlu dihindari adalah berfikir dikotomis aja. Anti A pro B. Ngomong soal A lalu pasti anti B.
Setiap warga negara bisa berorganisasi dan hal itu diatur dalam undang-undang. Tapi bukan untuk mengacaukan keamanan negara. “Untuk daerah-daerah, tidak boleh turun ke Kota Pontianak, saya jamin. Jadi kalau ada isu massa datang ke Pontianak, itu tidak benar,” katanya.
Sepakat!
Saya setuju dengan tulisan diatas, kenapa..?? Menurut mereka tindakan yg dilakukan itu sesuai agama, pd zaman Nabi Muhammad SAW tindak kekerasan amat sangat dihindari oleh Nabi, tp kenapa di Zaman kita begitu sembarangan kita merusak, melakukan kekerasan, bahkan penganiayaan. Apakah Nabi Muhammad SAW mengajarkan itu, coba ditelaah lebih mendalam bahkan Al-Qur’an jg tdk mengajarkan pengrusakan, kekerasan dan penganiayaan.
Nice post.
Orang yang takut dengan FPI apalagi ia seorang muslim atau muslimah perlu dipertanyakan “ADA APA DENGANMU”
Kalo dia takut karena dia mendapatkan beritanya dimedia media massa tentang kekerasan FPI berarti ini adalah korban dari berita media massa yang tidak berimbang. Kita tau selama ini hampir media massa hanya menyoroti keslahan kesalahan yang terdapat dalam ormas itu yang belum tentu yang melakukan itu apa benar2 anggota FPI boleh jadi ada pihak lain yang menyusup yang melakukan tindakan tindakan anarkis agar ormas ini citranya jelek dimata umum dan diberitakanlah sedemikian rupa sehingga masayarakat jadi anti pada ormas ini. Tapi klo mamfat yang didapat dari ormas ini tidak pernah dikabarkan secara besar besaran paling hanya 1-2% yang dikabarkan jadi gak seimbangkan? klo kekerasannya disiarkan ah luar biasa terasa goncanga bumi indonesia ini karna dasyatnya berita itu. Saya rasa kalo kita lurus lurus saja menjalani hidup ini gak erlu takut FPI gak bakalan mengganggu kita tapi kalo memang bagian dari penggemar maksiat itu lainlah ceritanya.
Ketika saya menulis post ini sebenarnya lebih pada pandangan bahwa saya adalah warga negara Indonesia. Sebenarnya pertanyaannya bisa dibalik, memang harus dengan cara itu kita (atau FPI) mensyiarkan Islam? Memang benar sebagian besar fakta datang dari media massa, tapi secara kasat mata saya juga pernah melihat orang yang mengaku FPI melakukan ancaman.
Ada apa denganmu? Kenapa cara kekerasan menjadi pilihan? Tidak peduli agamanya apa, kekerasan bukanlah pilihan.
Justru kekerasan itulah yg harusnya dikoreksi lagi oleh FPI,karena hal hal semacam itulah yg merusak kebaikan yg sudah diperjuangkan..kenyataan dimasyarakat banyak yg tidak bersimpati bahkan antipati
Itu bukan berarti media yg mengada2 atao menggembar gemborkan tentang kekerasan yg sudah dilakukan FPI
Tetapi FPI sendiri yg sudah membangun citra itu sendiri
Allah SWT sendiri memberi waktu pada umat manusia sampai hari penghakiman“kiamat”untuk menghukumnya
Lha ini manusia yg belum tentu lebih baik dimataNya main hakim sendiri
Bukankah namanya bukan kemunkaran diatas kemunkaran?
“Orang yang takut dengan *** apalagi ia seorang muslim atau muslimah perlu dipertanyakan “ADA APA DENGANMU” kalau aku jawabanya, ” ya gara gara kalian orang islam itu di cap bodoh, kampungan, dan norak, dan aku juga muslim tapi aku gak mau di cap norak, aku juga sholat, aku juga zakat, alhamdulilah masih mampu menunaikan puasa di saat hari senin, walau kadang juga biasa lupa, tapi alhamdulillah aku gak pernah mengkafir-kafirkan manusia, gak pernah merusak warung sama fasilitas umum. dan aku cuma manusia biasa, sama sperti kalian, dan kalian gak bisa membeli surga dengan berteriak allahuakbar sambil membawa pentungan, kalau kalian merasa kalian itu manusia, ya berlakulah seperti manusia, dan satu lagi kalau gak suka sama tulisan seseorang sebaiknya jangan komentar, hargai pendapat orang lain seperti kami menghargai semua dosa dosa yang kalian pernah perbuat! aku bukanya kontra, cuma mau open minded, niat yang baik sekalipun kalau caranya gak bener malah kelewat nafsu, sama saja merusak diri sendiri.hargai dong yang muslim – muslim yang cinta damai, yang tidak mau di samakan dengan kekerasan (allahualam)
(i just write same thing, here…http://lunaticmonster.wordpress.com/2012/09/30/antara-agama-fasisme-dan-kedangkalan-berfikir/)
Exactly! Kita nggak perlu bersombong-sombong dengan apa yang kita lakukan dalam agama kita masing-masing. Lagipula, orang itu rata-rata hidup dengan contoh. Kalau selalu contoh merusak yang dipertontonkan, mana bisa jadi panutan?
Kegiatan dalam agama itu harus dimaknai sebagai kegiatan spiritual yang tanpa harus dibangga banggakan, akan membentuk jati diri kita menjadi orang yang lebih baik, berguna bagi sesama.
Saya menikmati dan bahagia menjadi muslim termasuk semua kegiatan agama yang harus saya lakukan didalamnya. Sebagai warga negara Indonesia yang hidup di tengah orang dengan kepercayaan (atau tidak kepercayaan) banyak orang, saya merasa harus menghormati mereka juga.
dan yang lebih sembrono lagi, FPI sering membawa Allah untuk melakukan kekerasan. weleh..weleh… GustiAlloh kok diajak membuat kerusakan, menyakiti sesama, pdhal GustiAlloh itu maha rohman dan maha rohim….. rohman dan rohim ente kemana wahai FPI????? ngaji dulu fiqih yang bener, ngaji dulu toriqoh yang bener…. jangan ngikuti ulama2 karbitan….. saya pecinta sholawat tp ente jangan berbuat kerusakan sambil shoawat, berbuat dholim sambil takbir….. bisa rusak niat baik ente dalam berdakwah…..
FPI tak lain adalah bentuk dari arogansi Islam yang Radikal. sangat berbahaya, karena mereka menterjemahkan pesan pesan barbarisme kedalam sebuah anarki yang berbalut pesan Tuhan.
Inilah gerakan yang meresahkan orang banyak termasuk sesama Muslim yang mempunyai hati nurani.
Tapi inilah bagian dari politik negri kita ini. FPI itu apa sih? siapa yang didalamnya?? kalau kita buat investigasi kedalam kita akan liat disinilah kepentingan kepentingan lain masuk kedalam tubuh FPI. liat saja kekerasan yang mereka lakukan sekalanya beradius masih dijangkauan “kelas bawah” . coba apa pernah mereka mengobrak abrik DPR ? mengobrak abrik Mabes Polri? mengobrak abrik semua koruptor dinegara ini?? kalau memang ingin menegakan Islam ya buat aja sebagai negara Islam.
Ikuti semua aturan Negara berhukum Islam yang jelas saya yakini akan ditolak oleh orang muslim di indonesia kebanyakan.
mau jadi negara Islam yang sebenarnya??? waduhhh jelas budaya kita nggak bisa menerima. apalagi cikal bakal pemimpinnya dari FPI …waduhhh bisa dipastikan kita akan menjadi Arab saudi kedua dan afganistan…. hukum syariah.. ini nggak boleh , itu nggak boleh, ini kafir itu haram…apa siap bangsa ini ???? FPI itu akan musnah … karena itu bentuk barbarisme di dunia modern….
Tuhan memberi kita akal dan pikiran…. mana ada TUhan menyuruh kita menghina, membunuh …kalau ada itu bukan ajaran Tuhan tapi Iblis yang sedang mendongeng….
Mungkin memang bukan Tuhan yang menyuruh FPI melakukan kekerasan. Tapi orang yang mengatas namakan Tuhan untuk kepentingan pribadi.
fpi memberantas kemaksiatan yang ada di penjuru negri.. blom saatnya fpi turun ke bidang politik.. kalo masalah korupsi, silahkan anda ke kantor kpk.. disana anda bisa lihat pos fpi ada disana.. kalau anda berspekulasi fpi akan musnah boleh saja.. tapi itu ga mungkin liat saha berapa banyak yang menyerukan bubarkan fpi.. tapi mana? fpi masih tegap berdiri bahkan makin melebarkan sayap nya…
kaya jaman paus roma di perang salib aja…., dikit2 ngatas namain “Tuhan”
eh mbak jawaban ente sama aja kaya orang yang suka maksiat…???
sekang ane pengen nannya ama ente. apa harus kita kasih nasehat secara baik” asal ente tau jaman sekarang manusia yg suka maksiat dan mabok”n kita nasehatin itu gak bakal di denger mana ada setan denger nasehat dari umat manusia ada”aje lu.
ente tau ape tentang FPI asal ente tau ye pihak FPI sebelum razia udah ngasih SP (surat pringatan yg ke 1).Ampe SP 3 Gak di denger baru fpi bertindak tegas.
eh mbak tadi mbak bilang fpi jangan bertindak semaunya sendiri kan ada pemerinta dan aparat penegak hukum. asal mbak tau ye diskotik,pabrik minuman keras,tempat pelacuran.itu mereka tlah nyetor sama pemerintah dan aparat maka mereka di lindungi.jaman sekarang hukum bisa di beli mbak pikir pake eh mbak tadi mbak bilang fpi jangan bertindak semaunya sendiri kan ada pemerinta dan aparat penegak hukum. asal mbak tau ye diskotik,pabrik minuman keras,tempat pelacuran.itu mereka tlah nyetor sama pemerintah dan aparat maka mereka di lindungi.jaman sekarang hukum bisa di beli mbak pikir pake eh mbak tadi mbak bilang fpi jangan bertindak semaunya sendiri kan ada pemerinta dan aparat penegak hukum. asal mbak tau ye diskotik,pabrik minuman keras,tempat pelacuran.itu mereka tlah nyetor sama pemerintah dan aparat maka mereka di lindungi.jaman sekarang hukum bisa di beli mbak pikir pake eh mbak tadi mbak bilang fpi jangan bertindak semaunya sendiri kan ada pemerinta dan aparat penegak hukum. asal mbak tau ye diskotik,pabrik minuman keras,tempat pelacuran.itu mereka tlah nyetor sama pemerintah dan aparat maka mereka di lindungi.jaman sekarang hukum bisa di beli mbak pikir pake otak.
Halo mas Andra.
Sebagai warga negara Indonesia yang bayar pajak secara rutin, rasanya saya berhak mengutarakan rasa ketakutan saya kepada aksi FPI.
Coba mas Andra bayangkan. Kalau ada gerakan macam FPI, yang juga memberikan SP1, SP2 lalu SP3 kepada sebuah kegiatan yang mereka anggap maksiat atau salah –misalnya: arisan– lalu kalau si arisan itu tidak mendengar lalu digrebek. Pake senjata lagi. Apa nggak masalah? Dan bayangkan kalau macam FPI ini tidak cuman 1, tetapi ada 100! Atau 1000. Atau 1 juta. Masing-masing punya peraturan bahwa yang beda sama mereka salah. Dan mereka berhak untuk menghakimi, memberi SP1, SP2, SP 3 lalu grebek. Wah, saya yakin Indonesia pasti seru sekali. Karena ada banyak sekali aksi pemukulan, aksi kekerasan, aksi penutupan, aksi marah-marah dengan berbagai alasan berbeda-beda.
Makanya ada pemerintah, ada negara yang harus mengatur hidup bersama ini. Makanya ada hukum. Makanya ada pengadilan. Makanya ada UUD 1945 supaya ada yang mengatur. Yang payah adalah di negara ini semua korupsi yang macam mas Andra bilang. Dan saya juga bete. Tapi itu tidak membuat saya lalu bisa memukuli kafe yang ada di depan gang rumah saya. Atau mengancam dengan kekerasan mereka yang beda sama saya.
Saya justru mikir pakai otak. 🙂
Tapi terimakasih ya komentarnya.
Dasar munafik u, gua tau urusan SP, maksud u kalo udh dikasih SP trus gak bayar ke FPI u obrak abrik kan? Semua juga tau u ancem diskotik ama nightclub pake SP trus kalo gak dibayar u ancurin, u sendiri yang bilang semua bisa di beli, sama aja u jilat ludah u sendiri dasar munafik u, ujung” nya juga u cari duit, itu semua gerombolan u bawa pentungan kalo gak di bayar mana mau keliling ancurin tempat orang, mendingan pada ngopi, udh u gak usah sok belain FPI dah, u kalo ada kerjaan tetap juga gak bakal u ikut”an FPI, dasar u penganguran aja, FPI cuma kumpulan orang penganguran yang cari duit dengan cara bodoh, Front Pembela Islam??? U bela Islam apanya? Apa yang perlu di bela? Islam agama yang damai, gak perlu di bela, itu diskotik buka bukan buat ganggu orang Islam, orang Islam gak ketempat gituan kok, FPI jangan memamerkan kebodohan lah, yang ikut FPI mikir deh, u juga dapet duit dari “uang damai” diskotik, u juga sama makan duit haram, dasar gak tau malu, sok munafik, sok tau, u mendingan kalo pikiran masih dangkal gak usah komentar deh, bikin malu, gua sebenernya males komentar begini, cuma orang-orang tolol kampungan ini sekali-kali harus di buka pikirannya
Eh elu ga usah urusin orang.. urusin aja urusan elu. Tar pas lu mampus juga masuk neraka luh. Ga usah sok menghakimi orang. Diri sendiri dan keluarga lu sendiri juga belum tentu benar
kalau alasannya tindakan kekerasan, lembaga mana si yang tidal brgitu? insitut mana si yg tidak begitu? kepolisian kah? sekolahan KAH? anda liat IPDN/STPDN berapa banyak orang yg teraniaya disana… apa kah lembaga lembaga tersebut di bubarkan?
kalau anda takut kekerasan ya jangan hidup.. kekerasan bisa datang dari mana saja kan.. dari suami anda, dari anak anda, dari atasan anda, dari kepolisian.. apa anda harus anti juga kepada mereka? pikirkan mbak hidup memang keras jadi biasakan lah diri anda.
Wuih, serem banget. Saya jelas nggak sepakat dengan Anda. Saya nggak mau ngajarin anak saya untuk menyatakan ketidaksetujuan dengan kekerasan. Saya juga nggak mau suami saya mukul saya. Atau saya mukul anak saya. Atau anak saya mukul anak lain. Serem amaaat!
Hidup memang “keras”. Tapi tidak dijalani dengan jalan kekerasan. Saya rasa, Nabi Muhammad SAW tidak mengajarkan untuk kekerasan. Ajaran agama mana yang mengajarkan kekerasan?
astagfirullah
@ mujaddid & andra : mending tidur siang ajalah….rumit amat mikirnya…semua udah ada yang ngurus boss…urus diri sendiri aja dulu…dimulai dari budaya berbuat sopan dengan sesama….pasti hidup jauh lebih indah, lihat hal2 yang baik2…dunia itu luas…rugi kalo cuma ngurusin orang lain…hidup cuma sekali boss, banyak hal yang lebih bermanfaat selain ngurusin yang begituan
just info : teriak-teriak depan tempat les sambil rombongan pake motor.
ga beda jauh sama gank motor.
lalu kebut2an pake sorban. dan GA DITILANG meski ga pake helm.
mungkin ga semua yang kaya gt. tapi mohon untuk beberapa anggota FPI atau oknum untuk tidak menggunakan nama Allah untuk kepentingan pribadi, apalagi dengan merusak , mukulin orang, dsb
yang Pro dengan FPI hanya orang bodoh yang mengaku beragama
Emang, mereka langsung bertindak apa yang mereka bilang salah langsung diancurin, kenyataannya ? (pengalaman kasus sang timur)
Kalian sudah dirasuki Iblis, sehingga kalian memandang baik perbuatan yg salah. Tak peduli protes kalian, kami akan tetap menghancurkan seluruh tempat maksiat di Indonesia.
HIDUP FPI!!!!
Daripada ngerusak yg ada di Indonesia, kenapa anggota FPI itu gak pindah warga negara aja ke Arab sana….ini Indonesia dan Anda harus terima kenyataan bahwa semua ada Undang undangnya…mau aja kalian dibodohin sama pemimpin kalian…asal tau aja…kalian hanyalah budak politik mereka…sadarlah anggota FPI !!!…pindahlah kalian ke ormas lain yang lebih manusiawi…kalian hanyalah alat buat pemimpin pemimpin kalian yang sebetulnya mereka bermain politik dan mencari uang lewat ormas yg mereka bentuk….
Sadar sadar bro.. neraka jahanam sudah menunggu di depan anda..
Memang FPI=Front Perusak Islam, semuanya Preman .. padahal cuma mau merampok, memeras dan menganiaya orang orang lemah…Aparat pun susah mau membasmi nya karena atribut yang di sandang. FPI memang selalu bikin kekerasan dan memeras apalagi menjelang Ibadah Puasa… hehehe…kalau kenaikan BBM mana gerakan masa FPI
Bubarkan FPI yang hanya merusak Islam sendiri…Dukung gerakan Bubarkan FPI karena:
1. FPI bukan Aparat Penegak yang Sah
2. FPI merusak citra Islam
3. FPI hanya sarang preman yang hanya bisa merusak, menghancurkan dan cari muka.
Malam2 mmg fpi sok suci..tapi tidak suci..tidak pny kasih..main pukul aja..beringas.. Τнänκчöü
~(‾▿‾~) ~(‾▿‾)~ (~‾▿‾)~
@andra : Idiot statement! lo kira Indonesia negara islam…?? haloo..hak manusia masing” mau dugem mau mabok, toh bukan lo ini yg di rugikan! toh bukan anak cucu lo yg masuk neraka! hargai hak – hak manusia, kalo lo cuman mikir negara ini di bentuk atas dasar ide” dan pemikiran menurut front lo, sono lo bikin aja negara sendiri bareng antek” front lo yg pada ga punya otak itu!
Serem banget yaaa.. kalo aksi anarkis malah di dukung… sebagai ibu dari dua anak – sama kayak mbak laksmi, saya juga ketok meja 3x deh sama yang pro anarki begitu.. naudzubillah..
Saatnya kembali menegakkan Islam, sebagai Rahmatan Lil Alamin.. Banyak2 baca Siroh mas andra.. saatnya buat hidup lebih damai, lebih bermakna, karena Allah Maha Besar dan Maha Adil, makanya manusia dianugerahi akal pikiran, perasaan. Nah,. sila berfikir ke dalam.. apakah dengan kekerasan, dampak yang diperoleh lebih baik?
Alih-alih simpati, malah semakin banyak kecaman. Media massa tidak berimbang? Sekarang banyak liputan langsung dari warga mas.. – worries not.. Semakin lama masyarakan semakin pandai.. meski masi ada juga pihak yang kurang mau mendengar dan melihat 🙂
Terimakasih mbak Nadia. Bukan hanya sebagai Ibu tetapi warga negara Indonesia, kita berhak atas keamanan kita.
anggota FPI itu SDM rendah, jadi kalo ngomong sama mereka sama aja ngomong sama binatang.
mereka merasa utussan Tuhan yang boleh melakukan apa aja..kumpulan orang orang munafik, kelompok nasi kotak
mau bubarin FPI itu gampang lho, tinggal kasih mereka kerjaan, pasti fpi bubar, anggotanya kan pengangguran2 kampung gak berpendidikan, mudah di perintah sana sini, asal ada nasi bungkus sama rokok, jalan mereka,
yang nulid di blog itu orang munafik yang kalau nanti hidup di neraka lebih tersiksa daripada orang kafiirrrr…sudah jelas2 fpi mendukung syariat islam kalau nolak fpi sama aja loe nolak islam
kalau alasannya tindakan kekerasan, lembaga mana si yang tidal brgitu? insitut mana si yg tidak begitu? kepolisian kah? sekolahan KAH? anda liat IPDN/STPDN berapa banyak orang yg teraniaya disana… apa kah lembaga lembaga tersebut di bubarkan?
kalau anda takut kekerasan ya jangan hidup.. kekerasan bisa datang dari mana saja kan.. dari suami anda, dari anak anda, dari atasan anda, dari kepolisian.. apa anda harus anti juga kepada mereka? pikirkan mbak hidup memang keras jadi biasakan lah diri anda.
Seandainya dunia dipimpin FPI, pasti seluruh makluk hidup masuk Syurga…( FPI = Kebenaran)
sedih liat kondisi dalam negeri.. Ormas yang anarkis, Pemerintah yang korup, masyarakat yang tertutup.. semoga mbak SLASKMI bisa berjuang menegakkan HAM untuk mengurangi beban negara.. Pahlawan-pahlawan negara akan kecewa melihat kondisi tanah air yang mereka perjuangkan hingga mati seperti ini, tidak bisa membangun negara malah menurut kepada orang Arab yang mencari keuntungan di Indonesia.. semoga Indonesia dapat makmur kembali
Seandainya dunia dipimpin FPI, pasti seluruh manusia akan mati… ( FPI = simbol kematian)
Bayangkan. FPI bilang itu salah. ada yang gak setuju. Saling perang akhirnya mati semua…
Yang mikir FPI bakalan bikin damai itu cuma omdo… OMDO… OMONG DOANG…
Kita sebagai umat islam itu saling menghargai, menghormati, anti kekerasan… tapi kali ini aku coba buat kalian pembela FPI sadar, apakah penghancuran semena-mena di Indonesia lebih banyak baiknya?
Apakah FPI memiliki Indonesia sehingga melakukan hal-hal yang berlawanan dengan ajaran agama? Se enak jidat mereka menghancurkan properti orang lain?
BAHKAN Nabi Muhammad SAW di lingkungan penyembah berhala Mekah pun tidak melakukan tindakan seperti itu, beliau sabar dan mencoba berkomunikasi dengan baik-baik… Bahkan beliau dilempar batu dan kotoran, tetapi beliau tetap sabar…
Sekarang Lihat FPI. Tidak di-apa-apakan juga langsung bertindak kekerasan. Coba lihat Nabi kita. Beliau berusaha tidak melakukan kekerasan… Bahkan FPI pun sikapnya bagaikan kafir Mekah. Keras.
Mau mengelak gimana nih FPI? Gak bisa? atau Jangan-jangan nanti dikasih jawaban yang mengalihkan kesalahan lagi,.. atau jawaban yang tidak ada alasan yang jelas… Seperti jawaban FPI seperti biasanya… Merasa paling benar namun tidak bisa menjelaskan bila ditanya seperti ini… Atau malah marah dan keras kepala… Gimana nih FPI? Memalukan bangsa, negara dan agama saja.
Kalau saya bukan anti fpi tapi ngeri melihat mereka
ngeri krn mereka terlihat beringas, main pukul dan merusak
saya pernah melihat berita di tv waktu itu fpi membubarkan demo dimonas mereka memukuli pendemo…sadisnya fpi dengan tega memukuli perempuan juga.
kalau saya tidak salah pernah jg lihat diberita ada PSK yang terbunuh akibat ulah fpi
saya ngeri takut dan jijik melihat fpi
PSK punya hak memperbaiki hidupnya & bertobat… saya yakin mereka jg tidak suka dgn pekerjaannya. Dosa itu uturan PSK dan Tuhan. Biar Tuhan yg menghakimi mereka…FPI tidak pantas jadi hakim buat mereka.
saya bukan anti FPI
tapi saya ngeri…ngeri karena penguasa negeri ini pun seolah memelihara FPI
Setuju.. saya masih ingat waktu fpi bikin onar di monas beberapa tahun lalu.. bahkan yg dipukul orang islam juga.. betul2 fpi bukan manusia
Kadang heran aja lihat sistim di negeri ini. Banayak aparat negara mulai dari siskamling, sekuriti, polisi, satpol PP dan tentara seharusnya merekalah yang berhak dan wajib menjaga keamanan dan pertahanan negara bukan dari ormas seperti FPI atau lainnya yang merasa lebih berhak melakukan tindakan sporadis apalagi dengan kekerasan dan sistim hukum rimba. Kalau menurut pendapat saya bahwa ormas yang mengatasnamakan agama tertentu tapi tujuan hanya anarkis seharus diberedel atau dibubarkan saja oleh pemerintah daripada masyarakat yang jadi kisruh dan akhirnya saling bertikai.
FPI adalah orang-orang kafir mereka sama sekali nggak mngerti Tuhan sama sekali.
Maaf untuk mengenal Tuhan saya rasa nggak perlu dicontohin oleh FPI, saya punya jalan sendiri, namun FPI jangan berlagak sok suci dengan memaksakan aturan mainnya sendiri, kita punya aturan beda bung. Masih ada juga manusia purba di zaman modern ini.
Sy muslim ibu dr 1 org putra, sy ngga takut sm FPI sy ngga anti FPI sy jg ngga mendukung FPI..
Sy rasa kalau sbgai muslim kita berpegang teguh dengan aturan2 dalam al qur’an dan hadist, menjalankan dgn sebaik2nya dr hal2 besar sampai yg kecil (bersuci dr najis), niscaya selamat sehat jasmani rohani..
Aman tentram lohjinawi 🙂
Jd ngga perlu takut tuh sm yg namanya organisasi2 kekerasan berbau sara dr AGAMA APAPUN krn ngga cm FPI yg suka kekerasan yg lain2 jg ada..
Udalah gak perlu saling kecam, saling tuding, saling merasa paling benar..
Cukup jdlah muslim yg hakiki, muslim yg taat pd aturan al qur’an dan hadist bukan aturan FPI.. 🙂